We're chasing fairies down the alley
Beating them with glowsticks, very funny
You may ask why, we were acting like hell
Don't get surprised, we just hate Tinkerbell
Minggu, 19 September 2010
Minggu, 05 September 2010
Rabu, 01 September 2010
Silence climbs the night
Silence climbs the night
singing in the hour of nothingness
Silence steals the fright
humming this magic of loneliness
singing in the hour of nothingness
Silence steals the fright
humming this magic of loneliness
Senin, 30 Agustus 2010
Tomorrow
Tomorrow
I'm just the grey once colouring your day
Just the dust once passionately sanctifying
Tomorrow
No tears should touch our way
No sorrow should accompany our parting
I'm just the grey once colouring your day
Just the dust once passionately sanctifying
Tomorrow
No tears should touch our way
No sorrow should accompany our parting
Jumat, 27 Agustus 2010
Untitled #5
The road is too painful, dear
Your heart shall go no further than this
The darkness is too hollow, dear
Your moon is too glorious for this
Your heart shall go no further than this
The darkness is too hollow, dear
Your moon is too glorious for this
Selasa, 24 Agustus 2010
Must pacify
Must pacify
The raging desire inside
Must hide
Even bury it deep
Where loud silence be
Where twinkling darkness be
Where no one can see
The first line came from Sindro, as a part of my experiment in writing poems. A billion thanks to her and hopefully she can help me again next time :)
The raging desire inside
Must hide
Even bury it deep
Where loud silence be
Where twinkling darkness be
Where no one can see
The first line came from Sindro, as a part of my experiment in writing poems. A billion thanks to her and hopefully she can help me again next time :)
Minggu, 22 Agustus 2010
All in High
I just had a collaboration with E.E. Cummings. Found the link on Sindro's site, and how interesting it is! Luckily, from all the poets provided, I got a chance to work with my fav poet ;)
on a soft hair of far
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
the lonely darkness before.
close be they than grand tower
the bright dark darkness
the dark lonely darkness .
declining dark fame at a famous heart
the weak silence before.
letters at world went my feather touching
touching the whispers down
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
the holy words before.
exhausted be they than blue dark jacket
the black famous darkness
the best more n darkness .
declining best lips at a far moments
the dramatic time before.
kisses at butterfly went my feather touching
touching the leaves down
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
the dramatic fingers before.
hard be they than alone love
the together sour darkness
the grey deep darkness .
declining grey drops at the high leaves
the deep touch before.
All in high went my feather touching
on a soft hair of far
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
my sadness darken kisses before.
- ayu & e.e. cummings
Create Your Own Madlib on LanguageIsAVirus.com
all in high
All in high went my feather touchingon a soft hair of far
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
the lonely darkness before.
close be they than grand tower
the bright dark darkness
the dark lonely darkness .
declining dark fame at a famous heart
the weak silence before.
letters at world went my feather touching
touching the whispers down
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
the holy words before.
exhausted be they than blue dark jacket
the black famous darkness
the best more n darkness .
declining best lips at a far moments
the dramatic time before.
kisses at butterfly went my feather touching
touching the leaves down
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
the dramatic fingers before.
hard be they than alone love
the together sour darkness
the grey deep darkness .
declining grey drops at the high leaves
the deep touch before.
All in high went my feather touching
on a soft hair of far
into the down rainbow .
declining black lights ed more and ing
my sadness darken kisses before.
- ayu & e.e. cummings
Create Your Own Madlib on LanguageIsAVirus.com
Kamis, 12 Agustus 2010
Untitled #4
loving you is
feeling a tiny drop of rain on my finger
is seeing a glow that dances silently forever
is whispering gently each and every letter
loving you is
absorbing every pain and hope with my body,
with the very pore
feeling a tiny drop of rain on my finger
is seeing a glow that dances silently forever
is whispering gently each and every letter
loving you is
absorbing every pain and hope with my body,
with the very pore
Selasa, 25 Mei 2010
Namamu
Apa arti sebuah nama
Jika ucapkannya saja
Hati ini melompat, melaju
Mendamba imajimu?
Namamu rindu
Hanya satu dan itu
24/05/10
Jika ucapkannya saja
Hati ini melompat, melaju
Mendamba imajimu?
Namamu rindu
Hanya satu dan itu
24/05/10
Rabu, 12 Mei 2010
Surat yang mungkin takkan pernah kau mengerti
Kau adalah
Gelombang kejut menyeruak tiba-tiba dalam hidup
dengan cepat menjadi kerlingan hasrat berpendar terangi hati
mantramu ajaib pesonakanku, jatuhkanku, remukkanku
Entah apa dirimu saat ini
tapi sesekali dentum itu masih bergejolak
kau sadar itu?
Gelombang kejut menyeruak tiba-tiba dalam hidup
dengan cepat menjadi kerlingan hasrat berpendar terangi hati
mantramu ajaib pesonakanku, jatuhkanku, remukkanku
Entah apa dirimu saat ini
tapi sesekali dentum itu masih bergejolak
kau sadar itu?
Sabtu, 08 Mei 2010
Untitled #3
Jangan tanya apa yang kupunya hari ini
Lihat ke sini, takkan ada apa-apa
Mungkin ini saatnya
ketika hampa adalah yang nyata
Lihat ke sini, takkan ada apa-apa
Mungkin ini saatnya
ketika hampa adalah yang nyata
Jumat, 30 April 2010
Lullaby
Malam tertatih-tatih tiba
Kau dan aku ‘kan berselimutkan kelabu
Sempatkah kau lihat di gelap sana?
Ada sesuatu, jangan lupa tutup pintumu
22/04/2010
Kau dan aku ‘kan berselimutkan kelabu
Sempatkah kau lihat di gelap sana?
Ada sesuatu, jangan lupa tutup pintumu
22/04/2010
Senin, 26 April 2010
Tick tock
Astaga, jam itu berdetak
Terlalu kencang hingga tak terlihat
Siapa bisa hentikan
Kejamnya jarum berkejaran
22/04/10
Terlalu kencang hingga tak terlihat
Siapa bisa hentikan
Kejamnya jarum berkejaran
22/04/10
Kamis, 22 April 2010
Seribu balon di sana
Langit tak lagi sekadar biru
Ada seribu balon di sana
Kira-kira apa itu, ada yang tahu?
Oh, hanya Carl tua melayang mencari hatinya
22/04/2010
Ada seribu balon di sana
Kira-kira apa itu, ada yang tahu?
Oh, hanya Carl tua melayang mencari hatinya
22/04/2010
Rabu, 21 April 2010
Pelangi
Pada suatu siang setelah hujan, ia jatuh cinta pada pelangi.
Mungkin karena warnanya yang mempesona atau lengkung tubuhnya yang menggoda, ia tidak tahu pasti.
Yang ia tahu ia akan selalu sabar menunggu usainya hujan dari balik jendela.
Ketika tetes terakhir hujan sudah turun, ia segera berlari keluar, memandang ke arah langit dan menatap pelangi tanpa lelah.
Ia tidak peduli segarnya aroma tanah yang basah, ia tidak peduli matahari yang muncul mengintip di balik awan.
Matanya hanya ingin terus mencumbu pelangi.
Lalu ketika perlahan warna pelangi memudar dan kemudian menghilang, ia hanya bisa menghela nafas dan berdoa semoga besok turun hujan.
Mungkin karena warnanya yang mempesona atau lengkung tubuhnya yang menggoda, ia tidak tahu pasti.
Yang ia tahu ia akan selalu sabar menunggu usainya hujan dari balik jendela.
Ketika tetes terakhir hujan sudah turun, ia segera berlari keluar, memandang ke arah langit dan menatap pelangi tanpa lelah.
Ia tidak peduli segarnya aroma tanah yang basah, ia tidak peduli matahari yang muncul mengintip di balik awan.
Matanya hanya ingin terus mencumbu pelangi.
Lalu ketika perlahan warna pelangi memudar dan kemudian menghilang, ia hanya bisa menghela nafas dan berdoa semoga besok turun hujan.
Lelaki itu sendiri
Merah
Aku adalah merah
Yang terpercik ketika kau lelapkan ku malam itu
Kini, ketika semua habis
Dapatkah kau lihat warnaku?
21/04/2010
Yang terpercik ketika kau lelapkan ku malam itu
Kini, ketika semua habis
Dapatkah kau lihat warnaku?
21/04/2010
Untitled #2
Aku ingin melihatmu pecah
Menjadi serpih hujan dan menari di tengah gemuruh
Aku ingin menyaksikanmu selamanya
Dan mencintai tiap rintikmu
Menjadi serpih hujan dan menari di tengah gemuruh
Aku ingin menyaksikanmu selamanya
Dan mencintai tiap rintikmu
Untitled #1
Kau adalah puisi yang belum sempat kutuliskan
Karena rasa ini terlalu acak dan khayal untuk mewujud menjadi rima
Karena rasa ini terlalu acak dan khayal untuk mewujud menjadi rima
Langit
langitmu begitu biru dan jauh untuk kusentuh
sehingga selelah apapun ku mencoba
jemari ini takkan pernah sampai padamu
Musim Panas Lalu

Kami muda musim panas lalu
Kaki kami masih berlari di sela kerikil dan ilalang
Jemari kami masih merengkuh di antara angin dan gemintang
Gelas pun masih berdenting di tepi kolam itu
Musim panas kini kembali, namun kau tidak
Hanya aku memandang lilin padam
dan mendengar istana tanpa suara
Tanpamu, Sebastian, musim panas hanya puisi tak berkata
19/04/2010
When words should be let out
Inspired by my talented friends, I decided to make my own poetry blog. I'll try my best to update this blog regulary but hey, inspiration doesn't come easily, no? Anyway, I usually blog in English, yet I write poems most in Indonesian. It's not always like that though, it could be the other way around.
Mantra
So what are you waiting for? Go read and hope you enjoy every bit of it!
And let's start this poetry blog with this one written a few years ago. Watch the video from Klaxons first, since the poem is inspired by that.
Watch the video here.
Mantra
saat itu biru dan hitam
kami tutup pintu dan sembunyikan diri
menuliskan mantra di dinding dan meniupkannya ke matamu
tangis menjadi hijau dan neon
deras hanyutkan diri
dan mantra pun membunuh lagi
Langganan:
Postingan (Atom)