Rabu, 21 April 2010

Pelangi

Pada suatu siang setelah hujan, ia jatuh cinta pada pelangi.
Mungkin karena warnanya yang mempesona atau lengkung tubuhnya yang menggoda, ia tidak tahu pasti.
Yang ia tahu ia akan selalu sabar menunggu usainya hujan dari balik jendela.
Ketika tetes terakhir hujan sudah turun, ia segera berlari keluar, memandang ke arah langit dan menatap pelangi tanpa lelah.
Ia tidak peduli segarnya aroma tanah yang basah, ia tidak peduli matahari yang muncul mengintip di balik awan.
Matanya hanya ingin terus mencumbu pelangi.
Lalu ketika perlahan warna pelangi memudar dan kemudian menghilang, ia hanya bisa menghela nafas dan berdoa semoga besok turun hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar