Rabu, 21 April 2010

Musim Panas Lalu



Kami muda musim panas lalu
Kaki kami masih berlari di sela kerikil dan ilalang
Jemari kami masih merengkuh di antara angin dan gemintang
Gelas pun masih berdenting di tepi kolam itu

Musim panas kini kembali, namun kau tidak
Hanya aku memandang lilin padam
dan mendengar istana tanpa suara

Tanpamu, Sebastian, musim panas hanya puisi tak berkata


19/04/2010

2 komentar: